Kamis, 23 Desember 2010

Al Qaradhawi Berbicara tentang Perubahan Salafi

Hidayatullah.com--Wawancara panjang antara Syeikh Al Qaradhawi dengan media Syarq Al Ausath, berbicara banyak mengenai hubungan antara Al Ikhwan dengan gerakan Islam lainnya, salah satunya dengan Salafi. Ketua Himpunan Ulama Muslim Internasional ini juga menjelaskan beberapa perubahan dalam kelompok ini, serta hubungan khusus beliau dengan para tokoh jama’ah ini, sebagaimana dipublikasikan oleh qaradawi.net (22/12).


Menurut Syeikh Al Qaradhawi, Salafi sudah menjadi tren pemikiran, dan mereka tidak hanya satu. Ada Salafi yang dekat dengan Al Ikhwan, sehingga ada orang yang mengatakan kepada Salafiyin,”Engkau bebicara mirip Al Qaradhawi.” Beliau juga mengutarakan, ada Salafiyin yang moderat, menggabungkan antara naql dan akal, ruh dan materi, pemikiran dan gerakan, agama dan politik.

“Tidak bisa dianggap remeh perubahan yang ada pada Salafiyin. Sebelumnya mereka tidak berbicara masalah politik, hingga saat ini mereka ikut serta dalam pertarungan politik, dan berjibaku dengan pemilu, setelah sebelumnya memandang Ikhwan buruk karena masalah ini dalam waktu yang cukup lama. Sebagaimana perubahan dalam masalah fiqih semisal foto, yang dinilai sebagai dosa besar, kini menjadi mubah.” Jelas ulama yang kini tinggal di Qatar ini.

Perubahan Karena Berhadapan dengan Realita

Syeikh Al Qaradhawi memandang perubahan ini terjadi karena beberapa faktor,”Tidak diragukan lagi, bahwa realitalah yang mengharuskan mereka berubah. Termasuk di dalamnya, karena persinggungan dengan dunia luar dan keluarnya mereka ke nagara-negara di dunia, setelah sebelumnya banyak dari mereka tidak keluar dari negara-negara mereka, yang menyebabkan tidak adanya perubahan dan pemikiran menuju perubahan.”

Beliau melanjutkan,“Ketika Salafi keluar dan berbaur dengan berbagai bangsa, ia akan mengitropeksi diri. Sebagaima ada yang memperluas bacaannya dan menela’ah kitab-kitab yang tidak sempat ditela’ah sebelumnya. Manusia bukanlah batu, ada hal-hal yang bisa memberi bekas kepada peribadi seseorang.”

Hubungan Syeikh Al Qaradhawi dengan Salafi

Ketika ditanya mengenai kondisi saat ini, setelah sebelumnya hubungan beliau dengan komunitas ini sempat “gonjang-ganjing”, Al Qaradhawi mengatakan, bahwa hubungan beliau saat ini dengan komunitas tersebut baik,”Sebagaimana saya tidak memposisikan Salafi sebagai musuh, hanya memposisikan diri sebagai pengkritik sebagian darinya.”

Syeikh Al Qaradhawi pun menyebutkan bahwa beliau memiliki hubungan baik dengan para tokoh komunitas ini semisal Syeikh Shalih bin Humaid, Khatib Masjid Al Haram, Dr. Muhammad Al Oqla, Direktur Universitas Islam Madinah. Sedangkan Syeikh Abdullah bin Mani`, anggota kibar ulama Saudi merupakan sahabat lama beliau. Adapun dengan mufti Saudi saat ini, Syeikh Al Qaradhawi telah bertemu dengannya di awal-awal terpilihnya sebagai mufti, dan menyatakan bahwa beliau telah membaca beberapa buku Al Qaradhawi, termasuk masalah pemikiran dan politik. Demikian pula beliau juga memiliki hubungan baik dengan Syeikh Abdul Aziz bin Baz. [tho/qdw/hidayatullah.com]

1 komentar:

Unknown mengatakan...

nice blog akhi..

MENAJAMKAN PANCA INDRA

Kegagalan terbesar seseorang bukan karena Ia tidak bisa meraih sebuah prestasi, melainkan karena ia gagal memahami fakta kebenaran yang suda...